Review Drakor Crash Course in Romance
Drama korea yang bergenre drama berbalut kisah romantis, namun yang paling menonjol adalah slice of life. Meskipun ada juga kisah pembunuhan misterius, tetap kisah penyelesaian konflik keluarga yang disajikan sangat menarik.
Bisa dibilang ini adalah kisah sukses seorang tutor matematika. Bayangkan, matematika. Yang mengemas pelajaran ini menjadi lebih menarik, sampai-sampai orang yang jarang bisa mengerjakan soal matematika, bisa menyukai pelajaran ini.
Selain mengenai pelajaran matematika, ada lagi beberapa poin yang menonjol dalam sudut pandangku.
Pembelajaran Hidup Dari Drama Korea Crash Course in Romance
Sebelumnya, semua tulisan ini berdasarkan opini pribadi jadi bersifat subjektif. Namun, tidak lepas dari inti yang disampaikan dalam drama ini. Hanya beberapa bagian yang membuatku fokus dan tertarik. Dan bagian ini buatku cukup penting dan ingin aku bagikan.
Belajar Itu Penting Tapi Lebih Penting Menjaga Kewarasan
Soon Ah, teman sekelas Nam Hae yang selalu menganggap Nam Hae sebagai saingannya. Selalu merasa bahwa ia harus belajar agar tidak kalah dalam penilaian di kelas. Bahkan, tidak rela jika ia kalah dalam peringkat di kelas. Ketidakpuasannya ini membuat ia terus belajar karena merasa tak cukup. Sayangnya, tuntutannya pada dirinya sendiri membuat ia kelelahan dan tak menyadari bahwa ini mengakibatkannya menjadi sedikit halusinasi. Stress berlebih serta tuntutan pada dirinya yang terlalu keras, membuat Soon Ah berlebihan pada dirinya sendiri. Ditambah sang Ibu yang bahkan terlalu sibuk dengan dunia sosialnya bersama ibu-ibu lain. Membuat Soon Ah seperti tidak terlalu diperhatikan. Jadi, menjaga kewarasan demi diri sendiri itu hal yang sangat wajar sama wajarnya mengejar nilai yang baik tapi semua harus seimbang.
Berkumpul Dengan Teman Itu Asik Tapi Lebih Asik Untuk Tetap Menjadi Diri Sendiri
Ini ditujukan untuk kumpulan ibu-ibu yang diketuai oleh Ibunya Soo Ah, Soo Hee, yang merupakan ketua ibu-ibu sosialita baik di lingkungan apartemen maupun di tempat les. Di tempat perkumpulan ini, masing-masing dari mereka sering memamerkan baik kelebihan anak mereka maupun kekayaan mereka. Bahkan, Soo Hee bertengkar dengan Seo Jin di satu pertemuan. Dan yang lebih parahnya lagi, mereka ini kumpulan ibu-ibu khusus kelas intensif. Dimana saat Nam Hae dikeluarkan dari kelas intensif, Ibunya Nam Hae yaitu Nam Haeng, langsung diminta untuk keluar dari grup saat itu juga. Agak lumayan tega banget sih, tapi begitulah perkumpulan ini. Saking terlalu asyiknya, sampai-sampai sering memasang topeng demi diterima oleh perkumpulan. Membuat dari mereka juga tidak menjadi diri sendiri saat berkumpul karena menyesuaikan dengan keinginan kelompok.
Menjadi Wanita Mandiri Itu Hebat Tapi Cek Juga Kedekatan Dengan Anak
Seo Jin bukan saja seorang ibu bagi dua anak lelakinya. Dia juga seorang pengacara sukses. Suaminya juga pengacara yang sama suksesnya, namun rumah tangga mereka tidak berjalan baik. Sendiri, Seo Jin bekerja sambil menjalankan peran sebagai ibu. Namun, di balik kesuksesan karirnya, ia justru kelabakan memberi perhatian pada kedua anaknya. Terutama anak lelakinya, Hee Jae, yang terkena kasus pembunuhan. Selama ini dia dikurung di rumah demi menjaganya tetap berada di pengawasan Seo Jin. Sayangnya, tuduhan tersebut membuat Seo Jin sangat frustasi dan berusaha agar Hee Jae bisa lepas dari tuduhan tersebut.
Sedikit mirip dengan Soo Hee yang lebih fokus pada dunia sosialitanya. Sehingga, ia tidak begitu sadar dengan kondisi mental anaknya. Bahkan, ia terlalu memperdulikan bagaimana komunitasnya sampai bagaimana kehidupan para ibu-ibu di komunitas tersebut. Sampai-sampai, suaminya berselingkuh pun dia tidak menaruh curiga.
Tak Mengapa Bersedih Saat Gagal Tapi Jangan Lupa Makan
Ini diambil dari pengalaman Choi Chi sewaktu masih mengenyam pendidikan dan pernah merasakan kesedihan yang sangat mendalam. Ia juga mengalami kesulitan saat kuliah namun ia dibantu oleh nenek pemilik restoran yang ternyata adalah neneknya Nam Hae. Disinilah sang pemilik restoran memintanya untuk tetap makan. Karena, sedih juga butuh tenaga. Agar tidak kehabisan tenaga, maka makanlah walaupun sedang bersedih.
Padahal makan sambil nangis itu sangat menyakitkan. Tapi, memang benar kesedihan maupun kesenangan semua butuh tenaga.
Hati-hati Percaya Pada Orang Bisa Jadi Dia Sangat Berbahaya
Tentunya, dari cerita drama romansa yang sebenarnya lebih banyak konflik keluarga hingga sosial, adanya kasus pembunuhan yang mengakibatkan Hee Jae dituduh menjadi pembunuh. Padahal di balik itu semua, justru ada orang lain yang berpenampilan mirip dengan Hee Jae yang membunuh dengan menggunakan peluru besi dan ketapel. Pembunuhan ini tidak langsung terungkap, tapi menjelang akhir. Sayangnya, justru Hee Jae yang dituduh dan dibawa ke pengadilan.
Parahnya lagi, si pembunuh ini berada di dekat Nam Haeng dan Nam Hae. Orang yang tampak tidak seperti pembunuh, justru memang sangat berbahaya.
So far, buat yang butuh drama ringan alur ceritanya, tetap bisa membuat hati berantakan karena kesal dengan ibu-ibu sosialita. Drama ini asik untuk diikuti.