Review Buku Hidup Bahagia Sampai Tua
“Tidak ada seorang pun yang tua, kau tua sewaktu engkau berhenti berkembang.” Kutipan ini aku ambil dari buku Grow Old Gracefully di Halaman 103.
Masa tua selalu menjadi masa yang sering dianggap tidak menguntungkan. Ada banyak orang berupaya mencari obat awet muda.
Sampai ingin hidup abadi tanpa menua. Seperti inilah masa tua dibentuk dalam pikiran, sebagai masa yang paling dihindari.
Padahal, masa tua atau masa pensiun bisa menjadi masa terbaik seorang manusia selama hidup. Masa dimana seseorang mencapai titik tertinggi yang membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik dari masa muda mereka.
Buku ini cocok dibaca untuk siapapun yang ingin mematri pengetahuan tentang masa tua. Agar selama menua dengan alami bisa belajar lebih banyak tentang masa-masa pensiun.
Kartu Tanda Buku
Judul : Grow Old Gracefully
Penulis : J. Maurus
Tebal : 146 halaman
Tahun : Cetakan 3., 2022
Penerbit : Bright Publisher
ISBN : 9786025868016
Apa Yang Dialami Manusia Usia Lanjut Di Indonesia ?
Standar manual ini diberikan pada orang-orang yang berusia 60 tahun ke atas. Ada banyak kelebihan dari manual di Indonesia.
Pertama, memiliki kursi prioritas di kendaraan umum. Kedua, mendapatkan potongan atau diskon pembelian tiket transportasi atau rekreasi. Ketiga, dipisah antrian dalam penggunaan hak publik.
Walaupun sudah memiliki hak istimewa. Namun, banyak sekali manula di Indonesia ini merasakan hidup tak bahagia.
Alasannya beragam, mulai dari kondisi finansial yang tidak stabil di masa tua. Hingga fasilitas yang kurang mendukung. Sampai yang paling terakhir adalah tidak menerima bahwa dirinya sudah menjadi tua.
Buku ini menjawab kebutuhan bagi siapa saja yang ingin menjadi manula yang baik. Manula yang bahagia. Dan ingin menjadi lansia terbaik dalam hidup.
Terus, bagaimana caranya menjadi manusia usia lanjut yang bahagia? Tentunya ada banyak faktor yang memengaruhi kebahagiaan itu sendiri. Faktor - faktor ini dibahas dalam buku yang tebalnya hanya sekitar 100-an halaman.
Apa Yang Dialami Manusia Pada Masa Tua ?
Langkah pertama menjadi manula yang bahagia adalah menerima. Penerimaan ini meliputi menerima apa saja yang terjadi saat usia sudah lanjut.
Yang sering dialami dan disadari adalah kekuatan fisik sudah sangat jauh berkurang. Bahkan, dalam Al-quran pun disebut sebagai titik manusia menjadi lemah. Setara dengan titik saat manusia lahir ke bumi dalam keadaan lemah.
Namun, lemah ini tidak semestinya menjadi alasan. Sebab menurut J. Maurus dalam buku ini di halaman 46, “Penuaan fisik sering merupakan akibat dari penuaan jiwa.”
Faktor Kesepian
Betul kemampuan fisik yang menurun sering dijadikan momok yang pas untuk dibenci. Padahal, bisa jadi ketidakmampuan itu berawal dari rasa kesepian.
Menurut J.Maurus di halaman 47, “Orang yang kesepian biasanya orang yang egois karena mereka berpusat pada diri mereka sendiri.”
Dari pemahaman ini jika memang kesepian yang menjadi faktornya maka pada halaman 48 sebuah solusi datang. Berbentuk “masuk ke dalam kehidupan sosial yang lebih luas dengan memupuk ketertarikan terhadap sesama.”
Faktor Masa Lalu
Selain kesepian, rupanya orang yang masih hidup di masa lalu sering menjadi faktor yang memperparah usia lanjut.
Dengan memandang bahwa berada di usia 60 tahun atau lebih merupakan usia yang menjadikan mereka bukan apa-apa. Bahkan, cenderung skeptis dalam kehidupan dan menganggap dirinya adalah sampah.
Sayangnya, justru perilaku seperti inilah yang membuat hubungan dengan siapa saja justru memburuk. Bahkan, kehidupan jadi terasa lebih berat.
Biasanya orang yang masih hidup di masa lalu, mau itu sudah usia lanjut ataupun masih muda. Akan menjadi pribadi yang kurang disenangi. Sering tanpa sadar menyakiti orang lain.
Seperti dikutip dari halaman 49, “Hidup di masa lalu membuat orang lanjut usia dengan sendirinya bersikap keras terhadap anak-anak muda, masyarakat dan masalah-masalah di masa kini. Masa lalu cenderung dinilai sebagai masa yang lebih baik.”
Untuk mengatasi atau mencegah diri menjadi manula yang seperti ini hingga mencegah berbahagia di usia pensiun. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jangan biarkan rasa kasihan terhadap diri sendiri menjadi pegangan.
Jangan mengasingkan diri dan bukalah diri kita pada banyak perubahan.
Jangan melihat ke belakang kecuali untuk mendapat pengetahuan, mengingat hal menyenangkan dan mengingat kenangan manis.
Jangan menyiksa diri dengan kenangan buruk apalagi membebaninya pada orang lain.
Faktor Kesehatan
Jika faktor yang membuat manula merasa lemah karena memang kesehatannya menurun. Ada beberapa hal yang bisa menjadi solusi.
Pertama, dikutip dari halaman 65, “Terimalah keterbatasan-keterbatasannya yang terjadi pada usia lanjut dengan berani, tetapi juga rawat diri dengan penanganan dan obat yang terbaik, serta teruslah berdoa.”
Kedua, “jika sakit atau nyeri, jangan dibiarkan begitu saja, jangan biarkan semua itu melenyapkan semangat hidup.” Sebab, kesehatan adalah hak milik orang yang merawat dirinya sendiri dengan cara yang tepat.
Ketiga, jadilah pasien yang baik dan menyenangkan dengan mengikuti aturan juga nasihat yang diberikan oleh dokter. Optimisme yang tinggi justru bisa mempermudah pengobatan.
Selain optimisme, juga penting untuk tetap tenang dan fokus merawat diri disaat harus melewati proses perawatan inap di rumah sakit. Penting untuk dipahami agar tidak mengganggu dokter, perawat maupun pasien lainnya.
Umur 60 Tahun Apa Yang Harus Dilakukan ?
Jika sudah terlanjur memasuki usia 60 tanpa perencanaan yang matang. Memang sebenarnya cukup tidak mudah.
Dikutip dari halaman 93, “Di masa pensiun, orang-orang yang paling bahagia adalah mereka yang berkecukupan tapi tidak kaya raya.”
Hal ini menjadi jawaban bahwa perencanaan yang tepat menghadapi masa pensiun terutama terkait finansial ini penting. Karena begitu penting, maka tidak heran ada banyak tabungan hari tua disediakan.
Jika sudah terlanjur, maka hidup harus tetap berlanjut.
Ada beberapa hal yang tetap bisa dikendalikan terutama jika menyangkut masalah finansial.
Bersikap tenang dan paksa diri untuk berpikir positif agar bisa tetap menghasilkan uang di masa pensiun.
Hadapi masalah dengan sikap dewasa, pilihan yang bijak dan keputusan yang tepat.
Kumpulkan keterangan selengkap mungkin mengenai faktor yang menyulut masalah.
Hadapi kecemasan dengan berani dan cobalah untuk mengevaluasi penyebabnya.
Bekerjasamalah dengan orang lain.
Di Indonesia memang sangat jarang perusahaan maupun lembaga yang menerima pekerja usia lanjut. Tidak seperti di Jepang yang memang masih mempekerjakan manula di beberapa sektor usaha.
Namun, cobalah untuk tidak mencemaskan hal ini. Tetaplah jaga pikiran agar tetap positif. Jika mengharuskan diri agar tetap bekerja di usia lanjut.
Carilah pekerjaan yang berkaitan dengan hobi. Baik itu menjual sesuatu yang dihasilkan dari hobi. Atau mendapat penghasilan dari hobi yang disalurkan.
Tapi, usahakanlah agar tidak mengharapkan keberhasilan yang cepat saat mencari pendapatan dari hobi.
Jika belum memungkinkan, bisa juga dengan mencari penghasilan dari jenis pekerjaan yang pernah dikerjakan sebelumnya. Sebab, pengalaman yang didapat sudah mumpuni dan hal ini bisa menjadi kemudahan untuk diri sendiri.
“Sangatlah penting untuk mempunyai waktu bersantai dengan menyalurkan hobi.” - 94
Sayangnya, harus diakui, beberapa solusi di atas tidak bisa banyak memberi bantuan bagi manula yang memang finansialnya terbatas.
Kondisi di atas tadi hanya berlaku bagi manula yang posisi keuangannya cenderung stabil. Tidak berlebih memang, tapi tidak juga kurang. Serta sudah tidak ada tanggungan lagi dalam membiayai keluarga kecuali untuk kebutuhan rumah tangga dengan pasangan.
Aku cukup manyadari bahwa pekerjaan khusus manula sebenarnya sangat dibutuhkan di Indonesia. Karena, bisa membantu mempermudah hidup para manula agar tetap memiliki kesegaran jiwa yang mendatangkan kebahagiaan.
Cara Memanfaatkan Waktu Sebagai Manula
Setelah melalui penerimaan dan perencanaan segala macam di masa tua ini. Ada lagi beberapa hal yang juga bisa mendukung kehidupan pensiun menjadi lebih bahagia.
Hargai Diri Sendiri
Bisa dimulai dengan berpakaian rapi dan bersih. Sehingga pakaian yang dikenakan bisa mendatangkan rasa bahagia dan percaya diri.
Pertahankan Kemandirian
Mandiri bukan sekadar melakukan apa saja sendiri. Tapi, berupaya melakukan hal sederhana atau urusan kecil yang masih bisa dilakukan sendiri. Terutama dalam kemandirian berpikir, sudah bisa memahami pentingnya berkomunikasi dan meminta pertolongan pada orang lain terhadap hal yang tidak semestinya dilakukan sendiri.
Kembangkan Minat Baru
Usia tua bukan berarti harus berhenti belajar. Justru dengan terus mengembangkan minat di bidang lain yang belum digeluti. Bisa mendatangkan banyak manfaat terutama mampu menemukan kebanggaan dalam diri.
Tidak sedikit pesohor yang melegenda tetap mampu berkarya di usia lanjut.
Seperti Cato seorang ahli pidato Roma yang mulai mempelajari bahasa Yunani diusia 80 tahun.
Michelangelo mulai menulis diusia 60 tahun.
Franklin mempelajari filsafat di usia 50 tahun.
Webster mempelajari tujuh belas macam bahasa setelah usia 50 tahun.
James Watt mempelajari bahasa Jerman di usia 85 tahun.
Clara Barton, aktivis Palang Merah, belajar mengetik di usia 89 tahun.
“Dari setiap perjalanan hidup, kita dapat meniru teladan dari orang-orang yang tidak hanya hidup melewati masa hidup rata-rata, tapi juga berbaur dengan anak-anak muda dengan kesiagaan mental dan energi.” - hal 103
Kesimpulan
Buku ini ternyata tidak hanya memberikan pemahaman tentang apa yang terjadi saat seseorang lanjut usia. Tapi, juga memberikan new insight tentang persiapan masa tua yang lebih baik.
Ternyata, persiapan masa tua tak hanya tentang kesiapan finansial. Meski penting juga memiliki perencanaan keuangan yang baik.
Namun, kesiapan lainnya yang tak kalah penting berasal dari kesiapan dalam diri dalam menghadapi masa tua.
Beberapa kewajiban yang tercatat dan cukup membantu untuk memahami apa yang harus dilakukan saat memasuki usia lanjut.
Wajib mempersiapkan diri dan memutuskan untuk tetap aktif, terampil dan berguna selama kesehatan dan keadaan memungkinkan.
Wajib mempelajari dan menerapkan prinsip kesehatan fisik dan mental.
Wajib mencari dan mengembangkan kesempatan potensial dalam pelayanan di tahun pensiun.
Wajib bermanfaat bagi orang lain sesuai pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki.
Wajib berusaha keras menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Wajib mempertahankan hubungan kekeluargaan, tetangga dan teman.
Daftar kewajiban yang tercatat bukanlah untuk memberatkan. Namun, untuk mendorong semangat agar bisa membentuk pribadi yang lebih baik lagi di masa tua.
Semangat menjadi pribadi yang baik ini tidak boleh padam. Seperti bait puisi dari Longfellow di bawah ini :
Meski yang kulakukan sangatlah kecil,
Dunia butuh dirimu
Besar atau kecil usaha yang kau lakukan,
Dunia butuh dirimu.
Meski hanya sepercik gagasan yang kau berikan,
Meski hanya sepatah kata cinta,
Hanya dirimu yang sanggup melakukannya,
Maka dunia ini masih butuh dirimu.