Review Novel Art of Curse Belpoin
Pecinta Novel fantasi sini merapat! Soalnya, ada novel fantasi lokal yang cukup seru dan konfliknya lumayan kompleks.
Tema dari Novel fantasi ini adalah pemberontakan yang dibalut dengan peperangan antara dua kubu. Namun, sebelum mengetahui kubu mana yang dihadapi serta apa kisah yang diangkat. Sebaiknya baca review ini sampai tuntas, ya.
Review Novel Fantasi Lokal Art of Curse
Blurb Novel Art of Curse
Mortey Adalah negara maju yang bekerja sama dengan negara-negara Asia. Setiap negara punya masa jayanya masing-masing, begitupun negara tercinta. Sayangnya, sejak lima tahun pasar insiden yang menanam ketakutan pada warganya, udara di sana tak lagi sama. Banyak kutukan yang meneror kedamaian warga, tetapi berkat organisasi yang berjalan di bawah pemerintah, segalanya dapat dijaga.
Nurani diuji coba, keadilan tak merata, kebebasan direnggut yang lebih berkuasa. Ini adalah kisah bagaimana divisi lima dari Organisasi Pemburu Kutukan menjalankan aktivitas magangnya. Melawan berbagai tingkat kutukan yang semakin berbahaya. Serta, bagaimana keping demi keping kebenaran yang dikubur tumbuh dengan dampaknya. Namun, ketika Mortey hendak pulih, seseorang diam-diam menggulingkan pemerintahan dan merencanakan malapetaka yang sama seperti lima tahun silam.
Apa Itu Organisasi Pemburu Kutukan dan Siapa Saja Divisi Lima?
Organisasi yang dikenal sebagai Retriever ini merupakan kelompok yang terdiri dari lima divisi. Tugas mereka adalah melindungi dunia dari ancaman monster dan kutukan. Kelian divisi ini terdiri dari orang-orang dengan kemampuan yang luar biasa dalam memberantas kutukan dan mampu membantu banyak warga.
Salah satu dari divisi ini adalah divisi lima yang diketuai oleh Travis. Anggotanya terdiri dari Atlas, Naoki, Heerious, Robin, Russel, Joy dan Casper. Sebelum menjadi anggota tetap, mereka diwajibkan melakukan pelatihan sebagai anak magang.
Masing-masing dari anggota divisi lima ini memiliki keunikan. Bahkan terbilang memiliki sejarah kelam terkait masa lalu dari eksistensi divisi ini. Sebab, lima tahun yang lalu, anggota dari divisi lima bahkan ketuanya banyak yang meninggal dunia.
Karena itu, butuh perjuangan ekstra dan kekuatan untuk mengumpulkan anak-anak magang ini menjadi satu kesatuan dalam menghadapi kutukan bersama. Bahkan, nyawa pun menjadi taruhannya.
Kutukan dan Kekuatan Luar Biasa Anggota Divisi Lima
Lima tahun yang lalu ada satu kejadian yang besar. Kejadian yang membuat negara Mortey hancur dan luluh lantak. Hingga keamanan warganya terancam.
Nah, Mortey ini merupakan negara yang memiliki warga yang disebut Blesser yaitu manusia yang memiliki kekuatan luar biasa secara alami. Kemampuan Blesser inilah yang kemudian berkumpul di Retriever untuk melindungi dunia.
Namun, di antara kehadiran Blesser ada juga kutukan. Istilah kutukan ini merujuk pada sosok manusia yang dikuasai energi negatif hingga mengubah mereka menjadi monster. Monster inilah yang merusak dan membuat kerusuhan hingga melakukan pembunuhan dan kehancuran.
Ada juga di antara mereka yang menjadi Curser, yaitu manusia yang terpapar kutukan tapi masih mampu mengendalikannya dan justru menjadikannya sebagai kekuatan. Para Curser ini juga masuk ke dalam anggota Retriever meski banyak yang mengatakan bahwa ada kalanya seorang Curser ini mengalami godaan untuk merusak karena pada dasarnya kekuatan mereka berasal dari kutukan.
Masing-masing divisi lima merupakan percampuran antara Blesser dengan Curser. Mereka bersama-sama berupaya untuk menyelesaikan magang mereka agar lulus dan menjadi anggota tetap di akademi.
Atlas dengan kemampuannya merasakan energi negatif yang muncul dari kutukan maupun Curser. Bahkan, ia juga bisa melihat kenangan masa lalu melalui sentuhan.
Sementara Naoki yang keturunan darah Jepang, memiliki kemampuan untuk menghidupkan gambar yang ia lukis menjadi nyata. Dan bisa mengendalikannya menjadi senjata yang luar biasa.
Heerious seorang pemalu yang suaranya merdu. Sebagai spoiler alert ya. Ia ternyata mampu memodifikasi gravitasi. Sayangnya kemampuan ini baru muncul di Bab 36.
Kalau Robin ini, dia bisa mendatangkan kehancuran yang cukup besar seperti badai. Ia ditemui oleh anggota tim magang saat berada di penjara. Dan kekuatannya sudah muncul di bab-bab awal.
Kalau Russel, Joy dan Casper ini baru muncul di bab sekitar 40-an. Kisah Russell masih cukup baik porsinya. Namun sayangnya Joy dan Casper tidak begitu banyak porsi kisah hidup mereka.
Beberapa anggota seperti Atlas, Heerious dan Robin cukup dieksplorasi kisah masa lalunya. Bahkan, memiliki bab-bab utuh yang saling berkaitan. Hanya Naoki yang sedikit juga seperti Russell dalam eksplorasi masa lalunya.
Apa Saja Yang Dihadapi Divisi Lima?
Seperti tugas mereka yang harus dijalani. Jadi, sepanjang bab 1 sampai sekitar bab 40-an ini justru fokus pada perjuangan mereka mengumpulkan tim magang. Sebelum semua tim magang bersatu, maka ujian tidak akan bisa mereka terima dan pastinya mereka akan gagal.
Demi mendapat nilai baik dan lulus, Atlas yang merupakan anggota pertama yang ditemui Travis. Membantu Travis untuk menarik semua teman-teman satu timnya untuk ikut bersama magang di divisi lima.
Waktu magang-nya sebenarnya hanya sebentar saja. Soalnya, sepanjang perekrutan mereka sudah banyak menghadapi pergulatan. Baik itu antar sesama member yang kuat karena mereka menolak. Maupun menghadapi kutukan yang tanpa sengaja mereka temui.
Seperti ketika mereka menghadapi Russell yang pada akhirnya terungkap identitasnya. Dia bukan Blesser dan juga bukan Curser. Bahkan, proses perekrutan-nya menegangkan sekali.
Dan konflik terbesar mereka adalah menghadapi kutukan berakal. Dimana salah satu dari tim kutukan berakal ini adalah anggota tim magang mereka bernama Oliver. Oliver ini seharusnya menjadi anggota tim magang divisi lima. Sayangnya, justru ia membelot dan membuat kekacauan menjelang akhir cerita.
Kekacauan besar ini justru mengungkap identitas dan alasan mengapa banyak dari Blesser dan Curser yang tergabung dalam Retriever ini mengalami hilang ingatan. Bahkan, membuka tabir rahasia paling gelap yang terjadi di Mortey.
Juga mengungkap alasan mengapa senandung yang dilantunkan Atlas, Joy dan Casper hingga Robin tampak tidak asing.
Kartu Tanda Buku
Judul : Art of Curse
Penulis : Belpoin
Tebal : 413 halaman
Bahasa : Indonesia
Format : Buku Fisik
Terbit : 2023
Penerbit : CV. Haebara Group
Beli di https://s.shopee.co.id/3LAMqzZgq9
Kutipan Favorit Dari Novel Art of Curse
“Tidak perlu matahari untuk hidup, hanya jadi diri sendiri sudah cukup untuk bersinar.” - Hal 91
“...kau bisa memperbaiki dirimu yang sekarang, dan berjalan di jalan yang lebih baik. Meski jalan itu penuh duri, setidaknya kau tahu, sepatu mana yang dapat melindungi langkahmu.” - Hal 108
“Kau bisa sakiti ego orang-orang itu tanpa merendahkan harga dirimu. Buktikan kalau kau bisa sukses tanpa campur tangan mereka. Maka dari itu, lanjutkan hidupmu sampai kau disorot oleh lampu dan menerima banyak tepuk tangan.” - hal 118
“Lawanmu adalah masa lalumu sendiri.” - Hal 356
Menurut Pendapatku Tentang Novel Fantasi Art of Curse
Sejujurnya, aku menyetujui salah satu pendapat pembaca Novel Art of Curse di akun IG @110807.jpg yang menyatakan kalau mau membaca Novel ini harus bersabar. Dan jangan berharap akan langsung merasa tertarik.
Overall ceritanya sebenarnya menarik. Tapi, termasuk slow pace karena bab awal hingga menjelang akhir masih berisi pembangunan world building dan pengenalan karakter-karakternya serta semua organisasi terkait untuk mendukung penggambaran eksistensi negara Mortey ini.
Saking slow pace-nya, aku sendiri sempat berhenti membaca Novel ini dan baru bisa menyelesaikannya hari ini. Memang, membaca Novel ini butuh effort yang cukup besar. Sebab, bisa jadi justru DNF karena merasa kurang attach dengan ceritanya.
Padahal dimulai dari perjalanan mereka di kereta inilah buatku cerita semakin menarik dan terasa menegangkannya. Bahkan menjelang akhir, emosi para tokohnya terasa juga olehku. Ada banyak pergolakan batin saat final stage melawan kutukan berakal. Dan ini bagus sebab kombinasi cerita yang detil justru memudahkan untuk masuk ke dalam konflik.
Apalagi beberapa kali saat konflik meruncing, menggunakan alur mundur maju, jadi kisah detil yang terasa slow pace di awal justru menjadi narasi yang memudahkan untuk penggambaran momen kegentingan yang dirasakan di pertempuran tersebut.
Selama membaca Novel ini, yang ada dalam imajinasiku mengenai kutukan ini seperti sosok monster yang ada di drama korea Sweet home. Sebab, wujud monster ini juga terbentuk dari dorongan emosi negatif yang membuat mereka berubah menjadi brutal.
Sementara untuk Curse yaa langsung auto kebayang sama Han Kang di drama yang sama. Setelah dia mengalami mimisan, kemudian dia memiliki kemampuan yang justru bisa dikendalikan dan membuatnya bisa melindungi semua penghuni yang bisa selamat.
Kalau Blesser aku langsung teringat beberapa superhero dari Marvel sih sebenarnya. Dan lase-man dari film X-men ini sebagai contoh aja. Padahal aku menggunakan imajinasi dari banyak superhero untuk tim Blesser ini. Seperti Heerious yang bisa memanipulasi gravitasi seperti Superman gitu.
Sejujurnya kalau ditanya apakah Novel ini ada kekurangannya? Aku akan mengakui bahwa aku cukup terganggu dengan kalimat “mata bak obsidian” sama penggunaan kata “iris”. Keduanya sering kali muncul dan terasa seperti pengulangan yang cukup ‘over’ buatku. Mungkin bisa diganti dengan kalimat lain untuk menggambarkan tokohnya sedang menatap atau melamun.
Tapi, selain dari kalimat dan kata yang kusebut di atas. Novel ini alurnya oke meski beberapa kali cukup terkecoh juga karena pergantian scene-nya cukup cepat. Gaya tulisannya juga lumayan bisa diikuti dan narasi detilnya ini membantu membangun world building dalam imajinasiku.
Buat yang butuh bacaan Novel fantasi, sebenarnya novel ini cukup oke untuk diikuti. Terutama Novel Fantasi stand alone yang agak jarang ditambah ini adalah Novel karya penulis lokal.
Meski karya penulis lokal, nama-nama tokohnya kebanyakan nama luar negeri. Hanya nama Damar saja yang terasa lokalnya. Meski embel-embel nya Damar Delesburgh, hehe.