Book Review The Apothecary Diaries Volume 8
Sebenarnya aku benar-benar baru saja menyelesaikan Novel The Apothecary Diaries Volume 8. Namun, perasaan menggebu membuatku langsung ingin menuliskan semua hal dan perasaan yang muncul usai membaca Novel ini.
Pokoknya, yang mengikuti kisah Maomao dan Jinshi, mungkin akan mendapat angin yang cukup segar di penghujung cerita. Aku bahkan tersenyum nggak jelas saat membaca bagian ketika mereka bertemu dalam satu ruangan dan hanya ada 4 orang saja di sana.
Pernyataan Jinshi yang dramatis, kesepakatannya untuk terus mendukung Permaisuri Gyokuyou. Dan bagaimana dia menentukan pilihannya.
Memang, Novel serial The Apothecary Diaries ini tidak semua adegan romantisnya menggebu. Tapi mengandung ledakan yang super intens sehingga saat memasuki adegan tersebut, mata otomatis melotot dan tersenyum lebar. Sebuah plot twist yang membuat hati ingin berteriak pada dunia.
Overall, kalau ingin tahu seberapa intens pertemuan di malam itu. Dan betapa dewasanya kisah cinta mereka, bukan dengan adegan dewasa ya, nah bisa lanjut ke The Apothecary Diaries Volume 8 ini.
Selain momen serius yang membuat Yang Mulia Kaisar sampai marah. Ada juga beberapa hal seru dan cukup menarik.
Ulasan Novel The Apothecary Diaries Volume 8
Kartu Tanda Buku
Judul : The Apothecary Diaries Volume 8 Light Novel
Penulis : Natsu Hyuuga
Tebal : 275 halaman
Bahasa : Inggris
Format : Ebook Playbook
Penerbit : J-Novel Club
Asin : BOBVY2ZTYC
Turnamen Go Oleh Komandan Agung Lakan
Selain mengintip anak perempuan satu-satunya bekerja. Lakan ternyata benar-benar mewujudkan apa yang ia katakan pada Jinshi. Yaitu membuat sebuah buku tentang permainan GO.
Buku tersebut sebenarnya memoar untuk mengingat sosok perempuan yang sangat ia cintai. Perempuan itu adalah Ibunya Maomao. Dia satu-satunya perempuan yang bisa menandingi permainan GO Lakan.
Semua rekaman permainan dari 20 tahun yang lalu dimuat dalam buku yang kemudian disebarluaskan. Tidak hanya di dalam lingkungan Istana. Tapi, juga merambah ke luar istana.
Bahkan, Lakan kemudian dengan antusiasnya mengadakan turnamen GO yang cukup fenomenal. Banyak yang menganggap kalau turnamen itu tidak akan ramai, tapi rupanya justru banyak masyarakat yang antusias.
Tujuan Lakan mengadakan turnamen ini adalah untuk menghibur rakyat dari kenaikan pajak, berlimpahnya barang dari negara lain, pembersihan barang beracun dari pasar dan masih banyak lagi yang membuat rakyat sangat menderita.
Lakan tidak ingin tinggal diam. Dia mencintai permainan GO. Dia mengadakan turnamen untuk penghiburan sekaligus untuk mengenang permainannya dengan Ibunya Maomao yang meninggal di musim semi tahun tersebut.
Dan dalam permainan tersebut, siapa sangka kalau Jinshi ikut serta. Bahkan, pertandingan keduanya berlangsung cukup serius. Jinshi sampai meminta bantuan dari Master Sage, seorang pelatih Kaisar dalam permainan GO, untuk mengajarinya.
Tujuan Jinshi adalah untuk mendesak Lakan agar darurat militer disetujui sehingga semua rakyat diwajibkan untuk mengikuti wajib militer. Namun, semua ini gagal sebab Lakan sudah beberapa langkah lebih maju terkait kekhawatiran Jinshi ini.
Saat pertandingan ini, ada satu kasus mencuat yang cukup mengagetkan. Terkait kasus tiga lelaki kembar di The Apothecary Diaries Volume 7 sebelumnya.
Kematian Anak Pertama Dan Ketidakmampuan Seorang Ayah Mengenali Anaknya
Pertandingan terhenti sejenak karena seorang lelaki tua bersama dua orang pemuda masuk menyeruak dan berteriak. Ia memanggil Loumen dan meminta pertanggung-jawabannya. Bowen, nama lelaki tua tersebut, mengatakan bahwa ini semua salahnya karena anaknya diculik.
Loumen yang mampu mengatur emosinya bahkan tampak datar dan santai menghadapi tuduhan itu. Namun, Maomao yang tidak terima menjadi terusik. Jinshi pun akhirnya tertarik dengan kasus ini.
Ia mengatakan kalau anak kembar mereka, anak tengahnya, hilang dan hanya potongan dua jari yang ia tunjukkan pada khalayak di tempat turnamen tersebut yang menjadi bukti. Katanya potongan jari tersebut dikirim ke rumahnya.
Maomao memandangi jari itu dan kemudian bergegas menyediakan anggur untuk mereka. Ia memiliki ide menarik terkait buku-buku jari tersebut. Namun, justru anggur itu dihempas hingga mengotori lantai.
Dari perbincangan itu, mencuatlah satu bukti bahwa meski kembar kesehatan ketiganya ini berbeda. Anak sulung yang sebelumnya datang ke pengadilan dan bersaksi, memiliki kesehatan yang cukup buruk dibanding dua saudara lainnya. Sementara anak tengah, justru memiliki kualitas kesehatan terbaik. Dan anak terakhir biasa saja.
Master Sage sampai mengajukan pertanyaan untuk memberikan pernyataan mengenai ketiga anak kembar dan ayahnya. Pertanyaan yang akhirnya membongkar semua kejadian secara tuntas.
Anak kembar pertama lah yang sebenarnya menghilang, yang diketahui ternyata sudah meninggal. Dan anak kembar kedua berpura-pura menjadi anak pertama. Kenapa demikian?
Alasan dari hipotesis Maomao adalah terkait pembunuhan yang dilakukan dua saudaranya ini. Dan sambil menghilangkan jejak anak kedua, agar hukuman akibat melakukan kekerasan seksual yang kasusnya diangkat di Volume sebelumnya, terhapuskan dari pengadilan.
Sayangnya, justru fakta terkait kematian anak kembar pertama ini mengungkap banyak fakta sekaligus yang merupakan aib keluarga mereka.
Perasaanku Usai Menyelesaikan Novel Ini
source : Pinterest |
Jujur aku langsung berteriak senang saat mencapai bab-bab akhir. Apalagi Jinshi yang menggoda Maomao ini momen yang cukup lucu.
Jadi sebenarnya ada satu gesture yang menandakan sebenarnya Maomao tidak pernah menolak Jinshi. Hanya saja gengsinya yang tinggi membuatnya sering enggan untuk mengungkapkan sehingga tampak menghindari terus-menerus.
Maomao sangat peduli pada Jinshi. Buktinya, setelah terluka ia langsung mengobati Jinshi dengan obat-obatan yang ada di sana. Bergerak cepat meski ia berada di hadapan Kaisar.
Selain hubungan Jinshi dan Maomao, ada juga yang membuatku semakin tertarik. Yaitu Lakan dan Maomao, meski memang Maomao masih enggan tapi ada banyak sisi dari Maomao yang mirip banget sama Lakan.
Kemiripannya terletak pada keduanya sama-sama aneh. Maomao dan Lakan kalau sudah suka sama sesuatu itu bisa tersenyum lebar dan berkutat serius. Maomao pada racun-racunnya, Lakan pada permainan strategi Go-nya.
Hubungan keduanya memang kurang akur, sebab ada masa lalu yang membekas di hati Maomao. Tapi, overall aku suka dengan kisah kekerabatan ini.
For your information, jadi The Apothecary Diaries ini ada dua versi. Yang kubaca ini versi Light Novelnya. Dan ada juga versi manga. Nah, Natsu Hyuuga hanya menulis light novelnya. Sementara manga version nya dibuat oleh orang lain, tentunya berdasarkan persetujuan Natsu-san juga. Jadi, kalau ditanya mana dulu versi yang muncul, jawabannya yang Light Novel duluan.
Baiklah, rencananya aku mau lanjut ke The Apothecary Diaries Volume 9. Yuk semangat yuk….