Review Novel Sastra Klasik Anak Semalam Di Kereta Bima Sakti


Novel Semalam di Kereta Bima Sakti

"Tak ada yang tahu apa arti kebahagiaan, meski berada dalam kesusahan dan harus naik turun gunung, jika berada di jalan yang benar, Anda kan makin dekat dengan kebahagiaan sejati." - Halaman 71


Kalau butuh buku sastra untuk anak yang aman dari konten yang kurang nyaman. Berarti rekomendasi sastra klasik untuk anak yang akan aku tuliskan di artikel ini sangat sesuai.

Jujur aku tidak mau berlebihan, tapi memang inilah yang aku rasakan selama membaca dan setelah selesai membaca novel berjudul Semalam di Kereta Bima Sakti.

Sebagai tambahan informasi kalau novel ini diterjemahkan oleh dua penerbit berbeda di Indonesia. Yang saya baca ini versi terjemahan Penerbit Mai. Kok bisa?

review novel

Novel Miyazawa Kenji Yang Ditemukan di Sebelah Kasurnya

Informasi yang akan aku bagikan ini aku ambil dari tulisan Ribeka Ota di bagian terakhir dalam buku.

Jadi, naskah ini memiliki banyak versi. Sebab, naskah ditemukan di sebelah jasad Miyazawa Kenji sansei yang meninggal dunia di kamarnya. Naskah ini penuh coretan revisi untuk ditambahkan atau direvisi.

Dan naskah yang masih belum utuh inilah yang membuat banyak editor kebingungan. Dalam perjalanannya naskah novel Semalam di Kereta Bima Sakti mengalami proses revisi sebanyak tiga kali dan yang versi keempat adalah yang terbaru. Versi keempat inilah yang diterjemahkan oleh Penerbit Mai.

Setelah aku membaca tulisan Ribeka Ota di Ruang Teh, aku baru memahami dan menyadari banyak hal. Terutama setelah membaca latar belakang sosok Miyazawa Kenji yang banyak muncul dalam kisah Giovanni dan Campanella di sini.



Kartu Tanda Buku

Judul : Semalam di Kereta Bima Sakti Penulis : Miyazawa Kenji
Tebal : 114
Bahasa : Indonesia terjemahan
Format : Buku Fisik
Diterbitkan oleh Penerbit Mai
ISBN : 6214949657399
Link Pembelian : di sini



review novel jepang

Tentang Novel Semalam di Kereta Bima Sakti


Ini memang tentang Bima Sakti. Sejak awal cerita, ketika Giovanni berada di kelas. Materi tentang Bima Sakti ini sedang dibahas. Setelahnya juga, malam harinya bertepatan dengan Festival Bima Sakti di desa tempat Giovanni tinggal.

Giovanni dan temannya Campanella merupakan teman satu kelas di sekolah. Keduanya bersahabat karena ayah mereka juga bersahabat. Namun, di sekolah, Campanella tidak mau terlalu dekat dengan Giovanni. Dan Giovanni merupakan anak yang sering mendapat bullying dari teman lelakinya.

Malam itu saat menuju lokasi Festival Bima Sakti diadakan. Giovanni bertemu dengan Campanella yang bersama dengan anak-anak yang sering membullynya.

Di tempat itulah Giovanni merasa kesal dan marah atas perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan teman-teman lelaki yang membullynya. Campanella meski ada di sana tapi dia tidak ikut membully, hanya saja dia diam dan tidak bertindak apapun.

Karena sakit hati, Giovanni berlari menuju bukit hitam. Di sanalah ia melihat pendar cahaya yang menarik berasal dari gerbong lokomotif. Kereta yang menakjubkan yang kemudian membawa Giovanni berjalan-jalan menjelajah Bima Sakit.

Di dalam gerbong, ternyata Campanella juga ada di sana. Dia duduk di hadapan Giovanni. Keduanya pun menikmati perjalanan di dalam kereta malam itu. Menikmati setiap gugusan bintang dan bintang lainnya yang tampak seperti pasir.

Ada banyak pengalaman yang mereka dapat dari penumpang lain di dalam kereta. Ada seorang pemburu burung yang mengerjakan pekerjaannya dengan hati yang riang. Ada seorang pengamat mercusuar yang membagikan pemikirannya tentang arti kebahagiaan. Juga ada pemuda dan dua anak kecil yang berbagi pengalaman mereka.

Malam itu, saat Festival Bima Sakit, Giovanni dan Campanella banyak berbagi pengalaman bersama.


Sosok Kenji Sensei Yang Taat Beragama

Saat mengetahui kalau Kenji Sensei merupakan sosok yang sangat taat pada ajaran agama Buddha. Aku seketika merasakan betapa novel ini memang cukup kuat kesan keagamaannya. Terbukti pada penggambaran suasana pemandangan di Bima Sakti dimanja ada salib utara dan salib selatan.

Walaupun Kenji Sensei sosok yang taat pada ajaran Buddha. Di sini memang beliau memasukkan unsur dari agama Kristen yang secara riset dikatakan kalau memang adanya ketertarikan Kenji pada ajaran Kristen ini.

Seorang Petani Muda Yang Semangat

Jika seringnya seorang penulis sastra Jepang dekat dengan penggambaran sastrawan yang introvert dan penikmat kehidupan yang skeptis.

Kenji Sensei ini cukup berlawanan. Dia adalah seorang pemuda yang sudah mapan di kota tapi kemudian kembali ke desa dan menjadi petani. Di desa, ia tak hanya sekadar menjadi petani biasa. Dia banyak membuat gerakan berupa pendidikan tentang pertanian dan musik agar tingkat kebahagiaan para petani meningkat.

Terwakilkan juga sosoknya berada di dalam novel. Terutama saat membahas tentang ladang pertanian apel. Ia membagikan sedikit ilmu pertaniannya dalam kisah ini.

Review Novel Semalam di Kereta Bima Sakti

Perjalanan Giovanni dan Campanella ini dan cerita secara keseluruhan sebenarnya merekam kejadian dalam satu hari saja. Mulai dari saat Giovanni di sekolah, pulang sekolah dan malam Festival hingga akhir masih berada di hari yang sama.
Sebuah cerita yang pada awalnya masih berfokus pada Giovanni dan kehidupannya yang membangkitkan rasa simpati padanya.
Kemudian saat ia naik kereta, aku merasakan takjub dengan penggambaran narasinya tentang pemandangan Bima Sakti dan ilustrasi di dalam novel ini yang juga menghadirkan rasa puas.
Tepat saat masuk di halaman 67 dan seterusnya hingga akhir. Di sinilah, perasaan takjub dan terpukau diganti dengan rasa sedih dan hanyut dalam suasana.
Siapa sangka kehadiran dua orang anak yang kemudian cerita mereka mendatangkan pemahaman baru tentang kemana arah kisah ini akan berakhir. Membuatku menarik napas dalam dan panjang.
Suasana ini juga mempengaruhi Giovanni yang kemudian mempertanyakan tentang arti bahagia. Kebahagiaan yang dia inginkan adalah bersama Campanella hingga perjalanan mereka di Bima Sakti berakhir.
Memang terwujud, tapi dengan versi yang tidak disangka.
Novel ini memang paduan antara kehangatan, petualangan mengasyikkan dan pengalaman yang membawa pada pemikiran mendalam juga rasa sedih akan hal yang muncul setelahnya.
Selama membaca novel ini aku tidak mendapatkan konten berbahaya sehingga aku sangat merekomendasikan sastra klasik anak dari Jepang ini untuk dibaca oleh semua kalangan.
Paduan narasinya yang menenangkan ditambah terjemahannya yang membuat nyaman juga ilustrasi yang keren, membuat pengalaman membaca novel ini menjadi lebih baik. Aku merasa sangat puas dan novel ini menjadi novel favoritku di tahun 2024.
Oiya novel ini karena penggambaran narasinya yang fantastis. Banyak diadaptasi ke dalam novel grafis dan buku bergambar. Juga sudah diadaptasi ke dalam anime berjudul Galaxy Express 999 (tahun 1979).

Postingan Terkait