Review Buku Keuangan The Uncomfortable Truth About Money

Alasan pertama memilih buku ini untuk dibaca adalah tagline yang tertera di sampulnya. Setelah judul The Uncomfortable Truth About Money, tertulis “Cara Hidup di Tengah Ketidakpastian”.
Kata ‘Ketidakpastian’ ini cukup menggoda. Sebab, di masa saat ini ketika kondisi ekonomi di Indonesia terasa agak berat. Rasanya, memang harus menambah ilmu agar mendapat pemahaman lebih untuk bisa survive.
Buat saya pribadi, buku dan wawasan itu dibutuhkan juga sebagai pemahaman agar ketika menghadapi sesuatu yang sesuai dengan informasi yang pernah didapat, maka setidaknya bisa mengetahui harus melakukan apa?
Apakah dari buku ini tahu apa yang harus dilakukan di tengah ketidakpastian ini?
The Uncomfortable Truth About Money - Book Overview’s
Jawaban dari pertanyaan di atas memiliki salah satu syarat utama yang harus dipenuhi dan tertera di halaman 19, “Mendapatkan Nafkah dan Menabung Akan Membantumu Merasa Lebih Aman.”
Memiliki pendapatan atau mendapat nafkah merupakan syarat utama sebelum mencari tahu cara agar tetap survive di tengah ketidakpastian. Jika belum memenuhi syarat tersebut, upayakan cara yang halal untuk mendapat pekerjaan yang halal.
Jika masih bergumul dengan profesi atau jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan. Bisa juga dengan mengetahui apa hobi atau minat yang dimiliki. Seperti dijelaskan pada halaman 21 terkait keselarasan antara minat atau hobi dengan kebutuhan untuk menghasilkan uang.
Setelah mendapatkan pekerjaan sebagai syarat utama untuk bisa merasa aman. Barulah melangkah untuk mengetahui cara kerja kurungan uang untuk membedakan antara logika dengan emosi, ini tertulis di halaman 12 bab awal.
Sebelum saya lanjut, jika teman pembaca belum mendapatkan ide terkait hobi atau minat yang bisa mendatangkan uang. Bisa juga membaca beberapa buku yang saya rekomendasikan ini :
- Find Your Why karya Simon Sinek
- Start Your Why karya Simon Sinek
- Your Next Five Moves karya Patrick Bet-David
Sebagai catatan penting, sebelum membaca buku ini pastikan sudah membaca catatan dari Penerbit Baca. Isinya bahwa penerbit tidak bertanggungjawab dengan kerugian yang terjadi jika mengandalkan informasi dari buku ini saja.
Maksud dari kerugian ini adalah karena dalam beberapa bab di buku ini membahas mengenai investasi berupa saham, dll. Tentunya membutuhkan ilmu tersendiri untuk bisa sukses investasi dalam bentuk saham, dll. Karena itu, pastikan menyerap informasi dari buku ini dengan hati-hati, pilih mana yang penting dan pikirkan serta pertimbangkan kembali materi yang harus dipelajari lagi.
Saya pribadi juga tidak menyetujui semua hal dalam buku ini. Seperti pada pembahasan di halaman 141 tentang hutang, tertulis begini “utang untuk membeli properti adalah hal yang berbeda.” Dalam penjelasannya, Paul menekankan bahwa boleh memiliki hutang, apalagi kalau belinya disaat bunga bank untuk properti sedang melemah. Di sini saya tidak menyetujuinya.
Tapi, terkait hutang, saya menyetujui pernyataannya yang lain, juga terkait hutang, yaitu “utang kartu kredit itu buruk sekali, dan satu-satunya saran saya adalah menghindarinya.” Jadi, ada beberapa hal yang mungkin harus dipertimbangkan sebelum disetujui atau ditelan mentah-mentah.
Sebelum memulai pembahasan, saya akan memberi informasi mengenai buku terkait buku ini.
Kartu Tanda Buku
Judul : The Uncomfortable Truth About Money
Penulis : Paul Podolsky
Tebal : 281
Bahasa : Indonesia
Format : Fisik
Penerbit : Penerbit Baca
ISBN : 9786238371440
Link Pembelian : https://tinyurl.com/penerbitbaca

Pemahaman Tentang Uang Dalam Kehidupan Dan Hal Yang Berkaitan Dengannya
Menurut Paul Podolsky, urusan terkait uang itu memang terkesan sederhana, padahal sebenarnya menipu. Ada banyak hal yang harus diketahui tentang uang yang pada kenyataannya tidak stabil.
Salah satu saran yang disampaikan oleh Paul adalah mengenal tentang inflasi. Dikutip dari halaman 27, “Ambil contoh satu tantangan paling dasar dalam hal uang : inflasi. Konsep umumnya sudah diketahui. Praktisnya, inflasi berarti uang yang dimiliki mengalami penurunan daya beli seiring waktu. Namun, untuk mengerti apa yang menyebabkan inflasi, kita perlu mengerti bagaimana harga terbentuk, serta apa saja yang menentukan permintaan dan penawaran.”
Rumusan inflasi : (kira-kira) ¼ minyak + ¼ tempat tinggal + ½ gaji
“Kamu bisa kehilangan kekayaan akibat inflasi sepanjang hidup, atau kamu bisa mempelajarinya. Itu pilihanmu.” - hal 27
Secara garis besar, Paul menekankan bahwa kalau kita mau uang yang kita miliki saat ini tidak habis tiba-tiba. Maka harus memahami bagaimana uang bekerja salah satunya inflasi. Yang dipelajari bukan saja apa itu inflasi, tapi faktor apa saja yang mempengaruhi dan memicu terjadinya inflasi?
Setelah itu baru lanjut mengetahui apa saja yang sering terpengaruh setiap inflasi terjadi? Dan bagian dalam keuangan apa saja yang tidak terpengaruh terhadap inflasi.
Selanjutnya, Paul menjelaskan bahwa sifat uang itu menyukai keteraturan dan sering menjauh dari kekacauan. Maksudnya di sini Paul ingin menunjukkan bahwa ketika sisi emosional seseorang cenderung stabil, maka uang akan mudah dan lancar dimiliki.
Untuk pembahasan terkait hubungan emosi yang stabil dengan uang yang teratur dibahas dengan cukup mendetail di buku The Psychology of Money. Di sini benar-benar banyak hal terkait trauma hingga kestabilan emosi yang mampu memengaruhi kondisi keuangan.
Ada yang menarik dari pembahasan mengenai uang ini. Salah satunya dari halaman 33, “lebih banyak uang akan memberikan akses pendidikan yang lebih mudah, jika mau memanfaatkannya.”
Pada BAB Pendapatan yang juga masih berkaitan dengan uang dan pendidikan, Paul memaparkan kenyataan bahwa tingkat pendidikan akan memberi pengaruh juga pada uang yang bisa didapat.
Ia menjelaskan secara statistik, adanya perbedaan yang sangat signifikan terkait gaji atau pendapatan pekerja yang lulus dari perguruan tinggi dengan yang lulus sekolah menengah atas. Paul mendapati adanya keunggulan daya saing dan pendidikan tinggi seringnya lebih diutamakan sehingga bisa memiliki pendapatan yang permanen dan aman.
Aman dalam hal ini berarti tempat tinggal yang layak, makanan dan perawatan kesehatan yang juga layak.
Jadi, Paul memberikan gambaran tentang uang secara garis besar. Dengan tujuan agar pembaca bisa lebih tenang dalam menyikapi situasi ekonomi yang ada. Kemudian, bisa secara sadar menghadapi uang dengan emosi yang stabil sehingga tidak menjadikan kekayaan habis akibat emosi yang meletup-letup.
Pembahasan Favorit Dari Buku Ini Tentang Dana Darurat
Belakangan ini rumusan tentang berapa tepatnya dana darurat dimiliki sebelum benar-benar pensiun dari bekerja, memenuhi timeline di kanal sosial saya.
Ada rumusan yang menarik perhatian dari akun Finplan.id terkait dana darurat yang dibutuhkan berdasarkan besarnya pengeluaran bulanan. Dan rumusan ini masih harus diriset lagi tapi menarik untuk dipelajari.
Menurut akun Finplan.id ini jika pengeluaran bulanannya mencapai 8 juta, maka perhitungan dana darurat untuk keluarga menikah dan memiliki anak yaitu sekitar 96 juta. Darimana hasil ini keluar? Rumusan yang dipakai seperti ini :
- Untuk Single / Lajang, maka dana darurat = pengeluaran bulanan x 6
- Untuk yang sudah menikah namun belum memiliki anak, dana daruratnya = pengeluaran bulanan x 9
- Dan untuk keluarga menikah dan memiliki anak maka dana daruratnya = pengeluaran bulanan x 12
Kalau menurut versi Podolsky cukup general tanpa membebani karena memang harus dipahami terlebih dahulu apa dan bagaimana dana darurat itu?
Pada Bab 7 Paul menjelaskan bahwa dana darurat merupakan sarana pelindung dalam menghadapi gangguan keuangan yang mungkin terjadi secara tiba-tiba. Besarannya tidak ditentukan secara pasti. Namun, tetap memberikan poin-poin dasar yang disebut ‘margin kesalahan’, apa saja poin tersebut ? Saya kutip dari halaman 124.
- Pengeluaran ketika tak bekerja. Hitung pengeluaran per bulan dikali berapa lama waktu yang diperlukan untuk mendapat pekerjaan baru.
- Membayar utang, misalnya utang uang kuliah, cicilan KPR atau tagihan kartu kredit. Idealnya lunasi keseluruhan atau secukupnya untuk melunasi kewajiban kalau tidak bekerja selama beberapa waktu.
- Pengeluaran luar biasa, contohnya keadaan darurat medis yang memerlukan biaya besar.
Yang menarik dari poin dana darurat untuk ‘margin kesalahan’ ini, Paul mengembalikannya lagi pada kondisi dan situasi yang akan dihadapi. Ini artinya dana darurat harus diperhitungkan secara matang peruntukannya. Serta perhitungan pengeluaran yang harus dilakukan setiap bulan secara matang. Dan tentunya ini bisa dilakukan jika emosi stabil.
Pembahasan lebih lanjutnya terkait dana darurat ini juga menarik. Paul memberikan cerita yang berdasarkan pengalamannya sendiri. Dan bagaimana semua dana ini nantinya akan bermanfaat bukan saja untuk diri sendiri. Bisa dibaca di Bab 7 buku The Uncomfortable Truth About Money.
Pendapatku Tentang Buku The Uncomfortable Truth About Money
Meskipun ada beberapa pokok pembahasan yang tidak sejalan dengan prinsip hidupku. Atau masih harus dipelajari lebih lanjut. Overall pembahasan dalam buku ini cukup memberikan banyak informasi dan pengingat bahwa semakin baik mengelola emosi akan sejalan juga dengan membaiknya cara mengelola keuangan.
Bagian favorit lainnya yang saya suka ada di Bab 15, dua bab terakhir. Isinya terkait slogan tentang uang yang merupakan fakta yang memang sering tidak begitu diperhatikan.
Penjelasan mengenai kesadaran akan situasi yang terjadi seperti situasi sosial, politik dan ekonomi pada masa itu sangat berpengaruh dengan keuangan, mengingatkanku pada materi dari buku Same as Ever yang juga memberikan gambaran yang cukup mirip dan detil.
Usai menyelesaikan buku ini, saya jadi memahami mengapa orang Jepang memiliki sistem pencatatan Kakeibo yang turun-temurun diwariskan pada setiap generasi. Karena, memang sepenting itu.

Penutup
Menamatkan buku ini dengan beberapa poin yang sudah dicatat untuk kepentingan pribadi. Dan cukup puas terkait pengenalan uang dalam kehidupan. Kelebihan buku Paul ini, ia tidak menuliskan tentang uang dan kehidupan dengan bahasa yang rumit. Tapi, justru mengemasnya dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.
Buat yang penasaran dan tertarik dengan buku ini. Bisa cek link ini : https://tinyurl.com/penerbitbaca
0Komentar